Selasa, 30 Juni 2009

Lirik lagu vierra "bersamamu"

Bersamamu

Memandang wajahmu cerah
Membuatku tersenyum senang
Indah dunia
Tentu saja kita pernah mengalami perbedaan
Kita lalui
Tapi aku merasa
Jatuh terlalu dalam cintamu
Ku tak akan berubah
Ku tak ingin kau pergi s'lamanya

Reff :
Ku kan setia menjagamu
Bersama dirimu dirimu
Sampai nanti akan s'lalu
Bersama dirimu

Saat bersamamu kasih
Ku merasa bahagia dalam pelukmu
Tapi aku merasa jatuh terlalu dalam cintamu
Ku tak akan berubah
Ku tak ingin kau pergi s'lamanya

Back to Reff

Seperti yang kau katakan
Kau akan selalu ada
(Kau akan selalu ada)
Menjaga memeluk diriku dengan cintamu
Dengan cintamu

Back to Reff

Saat bersamamu kasih
Ku merasa bahagia dalam pelukmu

kapanlagi.com

Lirik Lagu "No Woman No Cry"

BOB MARLEY lyrics – “No Woman No Cry”

No, woman, no cry;
No, woman, no cry;
No, woman, no cry;
No, woman, no cry.

‘Cause – ’cause – ’cause I remember when a we used to sit
In a government yard in Trenchtown,
Oba – obaserving the ‘ypocrites – yeah! -
Mingle with the good people we meet, yeah!
Good friends we have, oh, good friends we have lost
Along the way, yeah!
In this great future, you can’t forget your past;
So dry your tears, I seh. Yeah!

No, woman, no cry;
No, woman, no cry. Eh, yeah!
A little darlin’, don’t shed no tears:
No, woman, no cry. Eh!

Said – said – said I remember when we used to sit
In the government yard in Trenchtown, yeah!
And then Georgie would make the fire lights,
I seh, logwood burnin’ through the nights, yeah!
Then we would cook cornmeal porridge, say,
Of which I’ll share with you, yeah!
My feet is my only carriage
And so I’ve got to push on through.
Oh, while I’m gone,
Everything’s gonna be all right!
Everything’s gonna be all right!
Everything’s gonna be all right, yeah!
Everything’s gonna be all right!
Everything’s gonna be all right-a!
Everything’s gonna be all right!
Everything’s gonna be all right, yeah!
Everything’s gonna be all right!

So no, woman, no cry;
No, woman, no cry.
I seh, O little – O little darlin’, don’t shed no tears;
No, woman, no cry, eh.

www.google.com

Senin, 29 Juni 2009

Komunitas Marjinal Urakan, Tapi Anti-Penindasan

SIANG itu, kereta rel listrik (KRL) ekonomi jurusan Bekasi – Jakarta, berhenti di Stasiun Kereta Api (KA) Jatinegara, Jakarta Timur. Serombongan anak muda berpakaian nyleneh dan terkesan urakan naik ke dalam gerbong

Potongan rambut gaya mohawk ala suku Indian, celana jins ketat dan baju lusuh, tak ketinggalan jaket kulit hitam, menghiasi tubuh-tubuh kerempeng mereka. Tak ketinggalan pula sepatu boots, rantai dan spike juga berbagai pin melekat di jaket, dan tas mereka.

Melihat busana serta penampilan mereka secara keseluruhan, tersirat kesan bahwa mereka adalah sekelompok anak muda yang bersifat antikemapanan, antisosial, biang kerusuhan, suka berbuat kriminal, pemabuk dan lain-lain. Tak heran jika banyak orang (penumpang) memandang sinis dan curiga ke arah anak-anak muda yang dikenal sebagai Komunitas Marjinal (punk-nya Indonesia) itu.

Saat mereka melintas di dalam gerbong yang sedang tidak penuh sesak itu, seorang ibu hamil nyeletuk sambil membuang muka, “Amit-amit, jangan sampe anakku kayak gitu”. Dan celetukan itu agaknya tertangkap kuping salah seorang rombongan itu. Anak-anak muda punky itu bukan marah atau tersinggung. Tapi celetukan tadi hanya dibalas dengan senyum manis oleh salah seorang di antara mereka.

Banyak orang mengira komunitas yang lahir dari gerakan anak muda yang berasal dari golongan pekerja di London, Inggris ini adalah komunitas yang dekat dengan tindak kejahatan (kriminal). Komunitas Marjinal itu dipandang sebagai tempat sekumpulan anak muda yang berbahaya, bahkan pernah diisukan sebagai tempat berkumpulnya pengikut setan. Ck..ck..ck…

Sebenarnya Komunitas Marjinal itu seperti apa? Di Indonesia, Komunitas Marjinal lahir tak terlepas dari kondisi masyarakat yang tertindas, mengalami masalah ekonomi dan keuangan gara-gara kemerosotan moral yang diperlihatkan para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Komunitas yang notabene beranggotakan anak muda ini lebih mengaktualisasikan dirinya menyebar ke berbagai sub-komunitas seperti, Taring Babi, AFRA (Anti Fasis Anti Rasis), dan Tempe Quality.

Marjinal sebenarnya adalah komunitas yang terbuka untuk siapa saja yang ingin ikut melawan penindasaan. Dengan berlandaskan pada keyakinan We can do it ourselves, mereka melakukan perlawanan dengan cara-cara unik, aktif, kreatif, dan tentunya, adil. Cara-cara itu seperti lewat graffiti, cukil, sablun, emblem, pin. Rumah Komunitas Marjinal, selain sebagai home base, juga sebagai media pendidikan dan distro.

Aktivitas seharian komunitas ini biasanya diisi dengan bermain musik, sebab musik bagi mereka adalah media dan cara untuk mengekspresikan diri dan “ideologi”. Lirik-lirik lagu mereka bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan lain-lain.

Selain bermusik, Marjinal juga terlibat aktif dalam gerakaan perlawanan terhadap sistem tiran yang menghegemoni. Marjinal juga sering melakukan pengorganisiran dan bekerja sama dengan komunitas lain.

Meski komunitas ini dijauhi banyak orang, namun di kalangan anak muda, komunitas ini sangatlah digemari. Entah karena mereka benar-benar mengerti betul apa seluk-beluk tentang marjinal, atau sekadar ikut-ikutan. Namun yang jelas, ini adalah potret anak muda kita, karena itu seharusnya tak kita pandang nista apalagi mencibir dan meminggirkan mereka. ? Slamet Wiyono

sumber:www.reformata.com

Minggu, 28 Juni 2009

Reggae dan Rasta

Di Indonesia, reggae hampir selalu diidentikkan dengan rasta. Padahal,reggaedan rasta sesungguhnya adalah dua hal yang berbeda. "Reggae adalah namagenre musik, sedangkan rasta atau singkatan dari rastafari adalahsebuah pilihan jalan hidup, way of life," ujar Ras Muhamad (23),pemusik reggae yang sudah 12 tahun menekuni dunia reggae di New Yorkdan penganut ajaran filosofi rasta. Repotnya, di balik ingar-bingar dankegembiraanyang dibawa reggae, ada stigma yang melekat pada para penggemar musiktersebut. Dan stigma tersebut turut melekat pada filosofi rasta itusendiri. "Di sini, penggemar musik reggae, atau sering salah kaprahdisebut rastafarian, diidentikkan dengan pengisap ganja dan bergayahidupsemaunya, tanpa tujuan," ungkap Ras yang bernama asli Muhamad Egar ini.Padahal, filosofi rasta sesungguhnya justru mengajarkan seseorang hidupbersih, tertib, dan memiliki prinsip serta tujuan hidup yang jelas.Penganut rasta yang sesungguhnya menolak minum alkohol, makan daging,dan bahkan mengisap rokok. "Para anggota The Wailers (band asli BobMarley) tidak ada yang merokok. Merokok menyalahi ajaran rastafari,"papar Ras.

Ras mengungkapkan, tidak semua penggemar reggaeadalah penganut rasta, dan sebaliknya, tidak semua penganut rasta harusmenyenangi lagu reggae. Reggae diidentikkan dengan rasta karena BobMarley—pembawa genre musik tersebut ke dunia—adalah seorang penganut rasta.

Ras menambahkan, salah satu bukti bahwa komunitas reggae di Indonesiasebagian besar belum memahami ajaran rastafari adalah tidak adanyapemahaman terhadap hal-hal mendasar dari filosofi itu. "Misalnya waktusaya tanya mereka tentang Marcus Garvey dan Haile Selassie, merekatidak tahu. Padahal itu adalah dua tokoh utama dalam ajaran rastafari,"ungkap pemuda yang menggelung rambut panjangnya dalam sorban ini.

Pemusik
Tony Q Rastafara pun mengakui, meski ia menggunakan embel-embel namaRastafara, tetapi dia bukan seorang penganut rasta. Tony mencobamemahami ajaran rastafari yang menurut dia bisa diperas menjadi satuhakikat filosofi, yakni cinta damai. "Yang saya ikuti cuma cinta damaiitu," tutur Tony yang tidak mau menyentuh ganja itu. Namun, meski tidakmemahami dan menjalankan seluruh filosofi rastafari, para penggemar danpelaku reggae di Indonesia mengaku mendapatkan sesuatu di balik musikyang mereka cintai itu. Biasanya, dimulai dari menyenangi musik reggae(dan lirik lagu-lagunya), para penggemar itu kemudian mulai tertarikmempelajari filosofi dan ajaran yang ada di baliknya.

Seperti diakui Hendry Moses Billy, gitaris grup Papa Rasta asal Yogya, yangmengakumusik reggae semakin menguatkan kebenciannya terhadap ketidakadilan danpenyalahgunaan wewenang. Setiap ditilang polisi, ia lebih memilih berdebat daripada "berdamai". "Masalahnya bukan pada uang, tetapi praktik seperti itu tidak adil," tandas Moses yang mengaku sering dibuntuti orang tak dikenal saat beli rokok tengah malam karena dikira mau beli ganja. Sementara Steven mengaku dirinya menjadi lebih bijak dalam memandang hidup sejak menggeluti musik reggae. Musik reggae, terutama yang dipopulerkan Bob Marley, menurut Steven, mengajarkan perdamaian, keadilan, dan antikekerasan. "Jadi kami memberontak terhadap ketidakadilan, tetapi tidak antikemapanan. Kalau reggae tumbuh, maka di Indonesia tidak akan ada perang. Indonesia akan tersenyumdengan reggae," ujar Steven mantap. Sila dan Joni dari Bali menegaskan,seorang rasta sejati tidak harus identik dengan penampilan ala BobMarley. "Rasta sejati itu ada di dalam hati," tandas Sila sambilmengepalkan tangan kanan untuk menepuk dadanya.

IndoReggae.com

Tony Q Rastafara Bapak Reggae Indonesia

Musik Reggae, identik dengan Bob Marley dan rambut gimbalnya. Musik dengan irama mendayu-dayu santai ini, meskipun tidak cengeng, merebak sampai Indonesia. Yang populer mengalunkan genre musik ini sekarang adalah Steven and The Coconut Tree, band yang hampir seluruh personilnya berambut gimbal. Masa 80'an di Indonesia musik reggae banyak dikompilasi dengan musik pop sedang in waktu itu yang populer adalah lagu Dansa Reggae yang dibawakan Nola Tilaar karya Melki Goeslaw, hampir bersamaan dengan itu juga muncul band reggae seperti Abreso, Air Mood, dan Asian Roots. Musik reggae Indonesia berkembang sendiri dan belum menjadi trend musik anak muda pada waktu itu.

Dari sekumpulan musisi dan grup band reggae tersebut, muncul nama Tony Q Rastafara seorang musisi asal Semarang yang berusaha eksis di musiknya orang Jamaika ini. Sejak tahun 1989 ia terbiasa manggung dari kafe ke kafe membawakan musik reggae bersama band-nya Roots Rock Reggae. Ia sempat pindah-pindah grup seperti Exodus, Rastaman, dan akhirnya Rastafara yang banyak dikenal pecinta reggae
.
Dari sekian grup band ini Tony aktif menciptakan lagu-lagu yang kebanyakan bercerita soal sosial, kemanusiaan, cinta, dan kehidupan masyarakat keseharian. Bersama Rastafara ia mengeluarkan album "Rambut Gimbal" dan "Gue Falling In Love". Di album "Rambut Gimbal", istilah gaya rambut seperti tali tambang ini menjadi sebutan yang memasyarakat bagi style para musisi reggae beserta penggemarnya. Tahun 1997 Rastafara memutuskan vakum, Tony Q akhirnya membentuk band baru dengan tetap mengusung bendera Rastafara, dan tahun 1998 terbentuklah Tony Q & New Rastafara sampai pada Tony memutuskan untuk bersolo karir.

Di tahap ini Tony berhasil merilis albun "Damai Dengan Cinta" hingga namanya semakin populer sebagai dedengkotnya musik reggae Indonesia. Di album ini seorang profesor bidang musik asal Kanada memberikan referensi dengan mengirimkan albumnya di ajang Bob Marley Festival di Amerika Serikat. Sayangnya ketika mendapat undangan pada ajang itu, Tony terhambat izin visa dari pemerintah Amerika Serikat.

Tahun 2003 albumnya yang ke empat keluar berjudul "Kronologi" merupakan kompilasi beberapa lagu dari album-album sebelumnya dan beberapa lagu yang belum sempat dirilis. Pada 2005, Tony kembali merilis albumnya yang terbaru bertitel "Salam Damai" dengan membawa misi dan visi yang ingin disampaikan tentang perdamaian. Berdasar obrolan dengan Indo Reggae Society musisi dengan pembawaan vokal yang serak dan berat ini memilih reggae karena pengalaman batinnya dan banyak alasan yang membuat memilih genre reggae.

Tony yakin musik reggae akan berkembang dan bukan lagi sebagai genre musik yang minor karena kaitannya dengan rasta atau ganja, ia berusaha menghilangkan stigma bahwa musisi dan penggemar reggae harus memakai ganja. Ini terus didengungkan lewat lagunya Reggae Dot Com di albumnya bertajuk "Anak Kampung" di tahun 2007, liriknya bercerita kalau reggae gak harus gimbal gimbal gaka selalu reggae, reggae gak harus memakai ganja memakai ganja gak selalu reggae. Harapannya musik reggae di perjuangkan bukan sekedar gimbal atau ganja yang paling penting esensi perdamaian, kemerdekaan arti sebuah musik, dan lebih pada edukasi agar tidak menjadi salah mengartikan musik reggae itu sendiri. Maka cukup pantas Tony Q Rastafara jika disebut sebagai "Bapak Musik Reggae Indonesia". sph


SEJARAH MUSIK REGGAE

"Musik Jamaica Pendahulu"

Menurutsejarah Jamaica, budak yang membawa drum dari Africa disebut "Burru"yang jadi bagian aransemen lagu yang disebut "talking drums" (drum yangbicara) yang asli dari Africa Barat. "Jonkanoo" adalah musik budayacampuran Afrika, Eropa dan Jamaika yang terdiri dari permainan drum,rattle (alat musik berderik) dan conch tiup. Acara ini muncul saatnatal dilengkapi penari topeng. Jonkanoos pada awalnya adalah tarianpara petani, yang belakangan baru disadari bahwa sebenarnya merekaberkomunikasi dengan drum dan conch itu. Tahun berikutnya, Calypso dariTrinidad & Tobago datang membawa Samba yang berasal dari AmerikaTengah dan diperkenalkan ke orang - orang Jamaika untuk membentuksebuah campuran baru yang disebut Mento. Mento sendiri adalah musiksederhana dengan lirik lucu diiringi gitar, banjo, tambourine, shaker,scraper dan rumba atau kotak bass. Bentuk ini kemudian populer padatahun 20 dan 30an dan merupakan bentuk musik Jamaika pertama yangmenarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini Mento masih bisa dinikmatisajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40 - 50an sebenarnyadisebutkan oleh History of Jamaican Music, dipengaruhi oleh Swing,Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya adalah suara big banddengan aransemen horn (alat tiup), piano, dan ketukan cepat "bop". Skakemudian dengan mudah beralih dan menghasilkan bentuk tarian "skankin"pad awal 60an. Bintang Jamaica awal antara lain Byron Lee and theDragonaires yang dibentuk pada 1956 yang kemudian dianggap sebagaipencipta "ska". Perkembangan Ska yang kemudian melambatkan temponyapada pertengahan 60an memunculkan "Rock Steady" yang punta tune bassberat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles dari group Heptones danmenjadi musik dance Jamaika pertama di 60an.

"Reggae N Rasta"

BobMarley tentunya adalah bintang musik "dunia ketiga" pertama yang jadipenyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkanreggae lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orangsebagai peninggalan King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley.Ditambah lagi dengan hadirnya "The Harder they Come" pada tahun 1973,Reggae tambah dikenal banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudianmemang membawa kesedihan besar buat dunia, namun penerusnya sepertiFreddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths dan RitaMarley serta beberapa kerabat keluarga Marley bermunculan. Rasta adalahjelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan senjata oleh Bob Marleyuntuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia. Musik yang luar biasa initumbuh dari ska yang menjadi elemen style American R&B danCarribean. Beberapa pendapat menyatakan juga ada pengaruh : folk music,musik gereja Pocomania, Band jonkanoo, upacara - upacara petani, lagukerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah bentuk musik palingalami yang sering dimainkan pada saat pertemuan - pertemuan Rasta,menggunakan 3 drum tangan (bass, funde dan repeater : contoh ada diMystic Revelation of Rastafari). Akar reggae sendiri selalu menyelamitema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di Babylon, HaileSelassie (semacam manusia dewa) dan harapan kembalinya Afrika. SetelahJamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahan dan pergerakanBlack Power di US kemudian mendorong bangkitnya Rasta. Berbagaikejadian monumentalpun terjadi seiring perkembangan ini.

"Apa sih Reggae"

Reggaesendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika danBlues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelasmenunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus - putustersendiri, strumming gitar ke arah atas, pola vokal yang 'berkotbah'dan lirik yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Meski banyakkeuntungan komersial yang sudah didapat dari reggae, Babylon (Jamaika),pemerintah yang ketat seringkali dianggap membatasi gerak namun bukanaspek politis Rastafarinya. "Reg-ay" bisa dibilang muncul dari anggapanbahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik soulAmerika namun dengan ritem yang 'dibalik' dan jalinan bass yangmenonjol. Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protespolitik, dan rudie (pahlawan hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska& rocksteady) kelihatan lebih kuat pengaruh musik Afrika -Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga mengisi 'lubang - lubang'iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di Reggae kontemporer,permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang cenderung mistisdan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik beratpada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.

"Ngga asli Jamaika lho!"

Reggaememang adalah musik unik bagi Jamaika, ironisnya akarnya berasal dariNew Orleans R&B. Nenek moyang terdekatnya, ska berasal berasal dariNew Orleans R&B yang didengar para musisi Jamaika dari siaran radioAmrik lewat radio transistor mereka. Dengan berpedoman pada iringangitar pas - pasan dan putus - putusadalah interprestasi mereka akanR&B dan mampu jadi populer di tahun 60an. Selanjutnya semasa musimpanas yang terik, merekapun kepanasan kalo musti mainin ska plustarinya, hasilnya lagunya diperlambat dan lahirlah Reggae. Sejak itu,Reggae terbukti bisa jadi sekuat Blues dan memiliki kekuataninterprestasi yang juga bisa meminjam dari Rocksteady (dulu) dan bahkanmusik Rock (sekarang). Musik Afrika pada dasarnya ada di kehidupansehari-hari, baik itu di jalan, bus, tempat umum, tempat kerja atorumah yang jadi semacam semangat saat kondisi sulit dan mampumemberikan kekuatan dan pesan tersendiri. Hasilnya, Reggae musik bukancuma memberikan relaksasi, tapi juga membawa pesan cinta, damai,kesatuan dan keseimbangan serta mampu mengendurkan ketegangan.

"It's Influences"

Saatrekaman Jamaika telah tersebar ke seluruh dunia, sulit rasanyamenyebutkan berapa banyak genre musik popular sebesar Reggae selama duadekade. Hits - hits Reggae bahkan kemudian telah dikuasai oleh bintangRock asli mulai Eric Clapton sampai Stones hingga Clash dan Fugees.Disamping itu, Reggae juga dianggap banyak mempengaruhi pesona taridunia tersendiri. Budaya 'Dancehall' Jamaika yang menonjol plus soundsystem megawatt, rekaman yang eksklusif, iringan drum dan bass, danlantunan rap dengan iringannya telah menjadi budaya tari dan tampilanyang luar biasa. Inovasi Reggae lainnya adalah Dub remix yang sudahdiasimilasi menjadi musik populer lainnya lebih luas lagi.

Sumber : Tabloid Hot Music
IndoReaggae.com

Musik Metal Bantu Stabilkan Emosi

Tak semua orang suka dengan musik beraliran cadas. Iramanya yang hingar bingar dianggap sebagai musik yang hanya membuat telinga tuli. Tapi mulai sekarang, meskipun Anda tak menyukainya, tak ada salahnya jika Anda memanfaatkan keberadaannya untuk meredan stres. Tak percaya ?
Penelitian terbaru yang dilansir oleh Sciencedaily bahkan menyebutkan bahwa penggemar musik heavy metal ternyata lebih pandai meredam emosi negatif, lebih ekspresif dan lebih bisa meluapkan kemarahannya.
Penelitian yang melibatkan 1.057 murid dari usia antara 11 dan 18 tahun dari sekolah National Academy di Amerika. Semua responden diteliti dengan cermat hubungan mereka dengan keluarga, perilaku di sekolah, bagaimana mereka menghabiskan waktu santai, musik kesukaan, dan jenis media yang mereka konsumsi. “Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa bahwa presepsi yang selama ini beredar salah. Selama ini orang menganggap murid yang cerdas dan memiliki intelijensi tinggi cenderung didominasi mereka yang suka musik klasik dan menghabiskan banyak waktu untuk membaca, ” ujar Stuart Cadwallader, kepala penelitian dari Warwick University.
Sayangnya, menurut Stuart tudi mereka yang menikmati musik heavy metal cenderung mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan dengan keluarga dan teman-teman mereka. Dan mereka menjadikan musik sebagai media ‘keterbukaan’. Sebagian besar murid mengatakan mereka tidak mempertimbangkan untuk menjadi penganut Metal sejati tapi musik heavy metal memahami aspek spesifik kebudayaan pemuda saat ini. Dengan menggunakan musik yang keras dan agresif, mereka bisa keluar dan lepas dari rasa frustrasi dan kemarahan. Di sini berhasil dibuktikan bahwa musik heavy metal atau cadas juga bisa meredekan situasi hati atau mood yang sedang buruk. Menurut Stuart, banyak musisi aliran heavy metal juga memiliki tingkat intelijensi tinggi seperti vokalis Iron Maiden, Bruce Dickinson, yang selain sebagai musisi, juga berprofesi sebagai novelis dan pilot penerbangan komersial.(
arthazone)

Benih.net